Newest Post

Hubungan Interpersonal

| Minggu, 19 April 2015
Baca selengkapnya »

A. Model-model hubungan interpersonal

      TRANSACTIONAL ANALYSIS MODEL. Seringkali disebut dengan Teori Permainan yang mengkombinasikan antara ego states dan transaksi eksternal (Berne, 1964 dan Harris, 1967). Konsep dasar model ini adalah:
A. EGO STATES Merupakan konsep yang menjelaskan sistem yang berhubungan antara perasaan dalam diri individu dengan persepsinya yang dimanifestasikan dalam pola-pola perilaku, seperti kata-kata yang diucapkan, perubahan suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan posisi tubuh. Ada tiga macam ego state: Anak (C), Orangtua (P), Dewasa (A).
     Anak (child ego state) = seluruh keinginan dan perasaan yang muncul secara alami, terdiri dari: natural child (free child) dan socialized child.
     Orangtua (parent ego state) = seluruh persepsi, sikap dan pola perilaku orangtua, dipelajari dari luar diri sepanjang perkembangan kita terutama dari orangtua, terdiri dari: nurturing parent (mendukung, membimbing) dan critical parent (mengendalikan, menekan).
     Dewasa (adult ego state) = bersifat rasional dan berorientasi pada realita, muncul dari proses berbagai sumber untuk mengatur perilaku (biasanya socially desirable).
     Ketiganya bersifat esensial. Dapat menjadi tidak sesuai apabila terjadi ketidakseimbangan kepribadian, misal: sangat dominan, terlalu kaku. Biasanya setiap individu memiliki satu ego state
dominan, tetapi ketiganya dapat digunakan. Yang dianggap efektif adalah free child, nurturing parent, dan adult.

SOCIAL MODEL (FAIR-EXCHANGE MODEL).
       Model Sosial disebut juga sebagai bentuk relationship dengan pertukaran yang adil. Tujuannya adalah mencapai kepuasaan kebutuhan di antara individu-individu yang terlibat (mutual satisfaction of needs). Beberapa istilah mengenai Model Sosial antara lain Exchange Theory (Thibaut dan Kelley, 1959), Reciprocity Theory (Altman dan Taylor, 1973), Equity Theory (Walster dan Berscheid, 1973) atau Economic Theory. Tiga prinsip dasar komunikasi dalam Model Sosial, yaitu:
  1. REWARD
    Penghargaan merupakan semua bentuk keuntungan dari suatu hubungan yang memiliki nilai positif. Macam penghargaan ada yang nyata (makanan, seks, uang) dan kompleks (pengakuan, restu). Kondisi yang ditemui terkait dengan penghargaan adalah bahwa seringkali penghargaan diartikan berbeda antar individu. Selain itu, nilai terhadap penghargaan dapat berubah setiap waktu dari respon yang diperoleh.
  2. COST
    Cost adalah semua bentuk kehilangan yang didapat dari suatu hubungan dan memiliki nilai negatif. Sering diistilahkan dengan kerugian. Cost memiliki macam emosional, waktu, dan biaya. Kesemuanya muncul sebagai bentuk kekecewaan terhadap respon yang diberikan individu lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi cost, antara lain faktor individual, waktu, dan berbagai aspek dalam hubungan itu sendiri. Seringkali terjadi dalam suatu hubungan, akan menjadi buruk apabila harapan atau tuntutan di antara mereka membebani atau terlalu besar.
  3. FAIR-EXCHANGE
    Adanya perbedaan antara reward dan cost akan membentuk dinamika suatu hubungan. Apabila reward lebih besar dari costnya maka hubungan tersebut akan dirasakan menguntungkan. Sedangkan apabila cost lebih besar dari reward yang di dapat, maka hubungan tersebut menjadi tidak adil. Biasanya hal ini terjadi ketika salah satu dari individu yang terlibat mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dari pasangannya atau terlalu banyak menuntut. Untuk membentuk suatu hubungan yang adil, kedua individu yang terlibat harus saling mengakomodasikan keuntungan maksimal dan kerugian minimal bagi pasangannya. Hal tersebut dapat dicapai apabila keduanya saling mencari dan mengkomunikasikan hal-hal yang saling memuaskan keduanya.
    Akan tetapi, dapatkah hubungan yang saling memuaskan tadi akhirnya merenggang atau putus? Dapat, karena salah satu merasa kepuasan yang maksimal dan memunculkan sedikit kerugian di pihak yang lain. Lalu, dapatkah suatu hubungan yang buruk bertahan? Dapat, biasanya terjadi apabila individu tersebut tidak menyadari cost yang diterimanya atau menyadari akan tetapi tidak dapat menemukan pasangan lain yang dianggap lebih “menjanjikan”.

B. Memulai Hubungan

         Dalam memulai suatu relasi, individu satu dengan yang lain biasanya melalui proses berikut:

PEMBENTUKAN KESAN. Kesan muncul dalam waktu singkat, biasanya hanya merupakan hasil pengamatan indera semata (misal: kontak mata), merupakan penilaian singkat yang disesuaikan
dengan harapan subjektif, serta hanya menyimpan sedikit informasi tentang objek pengamatan tersebut. Objek kesan antara lain: jenis kelamin, usia, ras, daya tarik fisik, cara berpakaian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesan:
  1. Terbatasnya informasi
  2. Kesamaan (asumsi kesamaan), membandingkan objek dengan diri kita.
  3. Isyarat yang keliru, seperti: perempuan yang ramah pasti mau diajak kencan.
  4. Stereotipe, merupakan keyakinan umum, seperti: rambut gondrong pasti anak berandal; profesor biasanya berkepala botak.
  5. Kesalahan logis, seperti: orang yang mudah menarik perhatian biasanya cerdas dan intelek atau orang sukses dan sebaliknya.
  6. Hallo effect dan devil effect, rasa suka atau tidak suka akan mempengaruhi penilaian kita terhadap perilaku orang lain.

KETERTARIKAN INTERPERSONAL. Individu mulai tertarik pada individu lain karena beberapa faktor berikut:
  1. Kedekatan fisik (physical proximity), misal: satu fakultas, tetangga dekat.
  2. Kesamaan diri, contoh: punya kesamaan prinsip, sikap, atau latar sosial budaya.
  3. Saling menyukai (mutual liking). Penelitian Aronson (1980) yang terkait:
    - kita akan menyukai orang yang menyukai kita
    -orang akan menyukai kita apabila kita menyukainya
    -kita lebih menyukai seseorang yang rasa sukanya mulai muncul atau bertambah kepada kita, daripada dengan orang yang telah dari dulu menyukai kita.
  4. Ketertarikan fisik, biasanya tergantung pada standar individu, jenis kelamin, dan budaya.
    - laki-laki menyukai perempuan karena daya tarik seksualnya.
    - perempuan menyukai laki-laki karena kepribadiannya atau kecakapannya.

C. Hubungan Peran

         PERAN DALAM SUATU HUBUNGAN. Hubungan antar individu dapat berkembang karena dipengaruhi oleh peran sosial dan perilaku yang diharapkan, tujuannya mencari kesesuaian antara satu dengan yang lain.
  1. MODEL PERAN. Peran adalah perilaku yang diharapkan, biasanya dihubungkan dengan posisi yang diberikan atau status sosial yang dimiliki seseorang. Peran memudahkan individu dalam bersosialisasi, bahkan sebelum dirinya mampu memahami dan mengendalikan perilaku secara rasional. Peran seseorang dapat berubah seiring berjalannya waktu.
  2. KESESUAIAN DAN KONFLIK PERAN. Kesesuaian dan konflik peran muncul sebagai akibat adanya beberapa peran yang dimiliki individu sekaligus. Fleksibilitas peran adalah kemampuan individumenyelaraskan satu sama lain peran yang dimilikinya atau memindahkan satu peran ke dalam peran yang lain. Seharusnya apabila antar peran berkonflik, maka salah satu ada yang harusnya dikalahkan dari yang lain.
  3. PERAN YANG AUTENTIK. Peran yang dimiliki seseorang dapat bersifat natural dan palsu. Yang perlu menjadi perhatian adalah adanya overidentifying dimana satu peran dominan dari peran yang lain, terkadang kita hanya sedikit mengenali diri dalam peran kita sendiri, dan kesadaran bahwa berperan adalah lain dengan harapan sosial.

D. Intimasi dan Hubungan pribadi

          KONSEP KEINTIMAN. Membicarakan suatu relasi yang intim, akan mengarahkan kita pada aspek emosional manusia yang biasanya dikaitkan dengan ikatan cinta. Termasuk di dalam relasi yang intim adalah kedekatan antara individu, saling berbagi, adanya komunikasi, dan usaha untuk saling mendukung. Keintiman memiliki arti kelekatan personal kepada individu lain, dimana pasangan tersebut saling berbagi pemikiran dan perasaan terdalamnya. Sedangkan hubungan personal (intim) merupakan hubungan yang memiliki kedekatan emosional antara dua orang atau lebih, seperti dengan teman, kekasih, sahabat, yang mungkin atau tidak melibatkan keintiman baik secara fisik atau seksual. Berdasarkan pendekatan dalam Teori Hubungan Interpersonal, keintiman dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Fair-exchange model. Keintiman merupakan hubungan satu sama lain tidak menghitung untung-rugi, antar pasangan saling memberi dan menerima secara spontan di mana satu sama lain
merasa terpuaskan.
b. Transactional analysis model. Keintiman melibatkan kasih sayang, game-free transaction antar pasangan, dengan sedikit manipulasi di antara keduanya.
c. Role model Keintiman diharapkan sebagai hubungan personal yang kaya, memiliki komunikasi yang terbuka antara pasangan, dan keterlibatan mendalam secara emosional melebihi peranperan
lain yang diharapkan.


E. Intimasi dan Pertumbuhan

Apapun alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita.
Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena :
(1) kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh.
(2) kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan.
(3) kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang rahasia.
(4) kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup.
(5) kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus.

Sumber :
Dewi. 2012. Buku Ajar Kesehatan Mental. UNDIP Press Semarang
http://21juli1991.blogspot.com/2013/05/hubungan-interpersonal.html

Hubungan Interpersonal

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 19 April 2015
With 0komentar

Stress

|
Baca selengkapnya »

A. Arti Penting Stress

            Stres adalah kondisi ketika individu berada dalam situasi yang penuh tekanan atau ketika individu merasa tidak sanggup mengatasi tuntutan yang  dihadapinya (Marks, Murray, Evans, dkk, 2002). Menurut Atkinson (1993), Stres  terjadi ketika individu dihadapkan dengan peristiwa yang mereka anggap  membahayakan ketentraman kondisi fisik dan psikologis mereka, misalnya ketika  menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan seperti tekanan dalam pekerjaan,  masalah pernikahan atau keuangan. Sedangkan menurut Larsen & Buss (2005)  stres adalah perasaan lelah (kewalahan) akibat peristiwa-peristiwa yang tidak  mampu dikendalikan dan stres juga merupakan respon fisik dan psikologis terhadap  tuntuntan dan tekanan.
           
            Efek stres  dipengaruhi oleh gabungan dari berbagai peristiwa yang meningkatkan stres individu tersebut dengan predisposisi individu untuk menjadi sakit.
Social-Readjustment Rating Scale(Holmes & Rahe, 1967)
  1. Membuat skala yang menunjukkan peringkat rata-rata dari potensi stres pada berbagai peristiwa dalam kehidupan kita.
  2. Faktor yang terpenting adalah total impact(pengaruh kuat secara keseluruhan) dari peristiwa tersebut yang menunjukkan intensitas kebutuhan individu terhadap respon yang adaptif.
    Yaitu:
    150-199 LCU (Life-change Units) = mild life crisis
    200-299 LCU                                 = moderate crisis
    300 lebih LCU                               = major crisis
    Semakin tinggi LCU, maka semakin besar resiko jatuh sakit
          Faktor - Faktor Stress meliputi :
  1. Life events atau peristiwa-peristiwa dalam kehidupan, baik yang bersifat  negatif maupun positif, seperti kriminalitas, pemerkosaan, kekerasan,  kehilangan anggota keluarga, bencana alam, terorisme, dan  pertengkaran.
  2. Frustrasion atau frustasi terjadi ketika suatu tujuan atau motif seseorang  tidak terpenuhi atau terpuaskan.
  3. Conflict atau konflik merupakan keadaan dimana seseorang individu  tidak dapat memenuhi tujuan atau motif-nya karena adanya gangguan dari orang lain.
  4. Pressure atau tekanan merupakan stres yang muncul karena disebabkan oleh ancaman kejadian negatif. Biasanya dialami oleh siswa mahasiswa dan karyawan, dimana mereka dituntut untuk selalu memiliki performa yang baik dalam ujian dan pekerjaan dan jika tidak memiliki
    performa yang baik maka mereka dianggap gagal.
  5. Environmental conditions  atau kondisi lingkungan seperti suhu ruangan,  polusi udara, kebisingan dan kelembaban dapat menyebabkan  seseorang menjadi stres. 
          General Adaptation Syndrom
          Selye (1983) menyatakan munculnya sindrom adaptasi umum (GAS) melalui beberapa tahap berikut :
  • Tahap peringatan (Alarm Stage)
    Tahap reaksi awal tubuh dalam menghadapi berbagai stressor. Tubuh tidak dapat bertahan pada tahapan ini dalam jangka waktu lama.
  • Tahap Adaptasi atau Eustres (Adaptation Stage)
    Tahap dimana tubuh mulai beradaptasi dengan adanya stres dan berusaha mengatasi serta membatasi stresor. Ketidakmampuan tubuh beradaptasi mengakibatkan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit.
  •  Tahap Kelelahan atau distres (Exhaution Stage)
    Tahap dimana adaptasi tidak dapat dipertahankan karena stres yang berulang atau berkepanjangan sehingga berdampak pada seluruh tubuh
Efek lain seperti efek fisiologis dari stres pada tubuh meliputi:
  • Nyeri dada
  • Insomnia atau tidur masalah
  • Nyeri kepala Konstan
  • Hipertensi
  • Tukak

B. Tipe-tipe stress psikologis

      Tipe stress psikologis yang dikemukakan Atkinson dkk  tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Anxiety (kecemasan/ kegelisahan) Merupakan emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan munculnya khawatir (worry), ketegangan/ tertekan (tension) , ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi (apprehension) dan ketakutan (fear) yang mana tanda-tanda ini dialami dalam derajat yang berbeda-beda pada masing-masing individu.
  2. Anger and Aggression (kemarahan dan agresi) Merupakan reaksi psikologis berupa kemarahan yang mengarah pada perilaku agresi (baik berupa tindakan fisik maupun verbal) ketika individu mengalami frustrasi. Perilaku agresi bisa ditujukan langsung pada sumber stres ( direct aggression) atau dengan menyerang orang yang tak bersalah dan objek-objek yang ada disekitarnya menjadi tempat pelampiasan kemarahan (displace aggression).
  3. Apathy and Depression (ketidakberdayaan dan depresi)  Merupakan reaksi psikologis berupa menarik diri (withdrawal), ketidakgiatan (inaction) dan merasa tidak berdaya (apathy) menghadapi peristiwa-peristiwa yang tidak terkontrol. Jika individu tidak berhasil melakukan
    coping stres, apathy dapat memperdalam keadaan individu tersebut ke dalam depresi.
  4. Cognitive Impairment (penurunan fungsi kognitif)  Merupakan reaksi psikologis akibat stres yang ditandai dengan sulit  untuk berkonsentrasi, sulit untuk berpikir secara logis, dan pemikiran  yang mudah teralihkan atau terganggu oleh kinerja mereka dalam  melakukan tugas-tugas seperti tugas-tugas yang kompleks

C. Symptom-reducing responses

     Penjelasan dan Pengertian symptom – reducing responses terhadap stress
Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
 
– Mekanisme Pertahanan Diri
  • Indentifikasi
    Indentifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.
  • Kompensasi
    Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
  • Overcompensation / Reaction Formation
    Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
  • Sublimasi
    Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
  • Proyeksi
    Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
  • Introyeksi
    Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
  • Reaksi Konversi
    Secara singkat mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
  • Represi
    Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
  • Supresi
    Supresi yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata “Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi.”  
  • Denial
    Denial adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
  • Regresi
    Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
  • Fantasi
    Fantasi adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang yang ia cintai.
  • Negativisme
    Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.
  • Sikap Mengritik Orang Lain
    Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.

D. Pendekatan “problem-solving” terhadap stress

      Strategi koping yang spontan mengatasi stress
Proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang cermat dan akurat . Misalnya , kita menghadapi masalah yang membuat kita stres jalan satu-satunya ialah yakin kepada tuhan dan berdoalah maka tuhan pun memberi jalan keluarnya kepada kita .
–    Strategi coping yang spontan mengatasi stres ada dua yaitu :
  1. Strategi Terfokus Masalah yang disebut juga Problem focus coping, yaitu upaya seseorang untuk memfokuskan perhatian pada masalah atau situasi spesifik yang telah terjadi, sambil mencoba menemukan cara untuk mengubahnya atau menghindarinya. Strategi yang ditempuh untuk memecahkan masalah antara lain menentukan masalahnya, mencari pemecahan alternative, menimbang-nimbang alternative tersebut, dan memilih salah satunya dan mengimplementasikannya. 
  2. Strategi Terfokus Emosi yang disebut juga Emotion focus coping, yaitu upaya untuk memecahkan emosi yang tidak dapat dikendalikan. Terdapat banyak cara untuk mengatasi emosi negative.

Sumber :
https://xiaolichen14.wordpress.com/2013/04/26/stress/
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/MULYANI%20bab%202.pdf
https://agnesdevia.wordpress.com/tag/reducing-stress/





Stress

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan

| Jumat, 10 April 2015
Baca selengkapnya »

A. Penyesuaian Diri

       Atwater (dalam Prasetyo, 2007) mengemukan salah satu konsep tentang penyesuaian yaitu penyesuaian diri merupakan suatu perubahan yang dialami seseorang untuk mencapai suatu hubungan yang memuaskan dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Bila diperhatikan lebih lanjut, tampaknya ada tiga elemen di dalam proses penyesuaian diri tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Atwater (1983). Ketiga elemen tersebut adalah diri seseorang (ourselves), orang lain (others) dan perubahan(changes). Ketiga elemen ini merupakan unsur yang ada dalam setiap proses adaptasi.


B. Pertumbuhan Personal

    
Pengertian pertumbuhan personal :
Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.
Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.

http://ardella230691.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html
http://vivapsikologi.blogspot.com/2012/06/faktor-penyesuaian-diri.html

Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 10 April 2015
With 0komentar

PENDAPAT FROMM

| Sabtu, 04 April 2015
Baca selengkapnya »

1. Pengertian Dasar Teori Fromm

Dimana sehat sendiri merupakan kondisi dimana fisik (jasmani), mental (rohani) baik itu pikiran, emosi, dll, dan sosial dalam kondisi yang normal (seperti orang pada umumnya), stabil, serta dapat mengikuti kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma yang ada di masyarakat. Kali ini Saya akan membahas kepribadian yang sehat menurut Fromm dan menjelaskan konsepnya mengenai kesehatan mental. Menurut Erich Fromm, manusia adalah makhluk sosial. Berdasar pada pendapat tersebut, maka salah satu ciri pribadi yang sehat berarti adanya kemampuan untuk hidup dalam masyarakat sosial. Masyarakat sangat penting peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang merupakan hasil dari proses sosial di dalam masyarakat. Masyarakat yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan sosialnya sangat manusiawi. Menurut Fromm, ada lima watak sosial di dalam masyarakat:
  1. Penerimaan (receptive)
  2. Penimbunan (hoarding)
  3. Penjualan/pemasaran (marketing)
  4. Penghisapan/pemerasan (exploitative)
  5. Produktif (productive)
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1990. Ia belajar psikologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenla waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan mesngajar di Institut psikoanalisis Chicago dan melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980. Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx, menyelidiki kontradiksi-kontradiksinya dan melakukan percobaan yang sintesis. Fromm memandang Marx sebagai pemikir yang lebih ulung daripada Freud dan menggunakan psokoanalisa, terutama untuk mengisi celah-celah pemikiran Marx. Pada tahun 1959, Fromm menulis analisis yang sangat kritis bahkan polemis tentang kepribadian Freud dan pengaruhnya, sebaliknya berbeda sekali dengan kata-kata pujian yang diberikan kepada Marx pada tahun 1961. Meskipun Fromm deapat disebut sebagai seorang teoritikus kepribadian Marxian, ia sendiri lebih suka disebut humanis dialetik. Tulisan-tulisan Fromm dipengaruhi oleh pengetahuannya yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusastraan, dan filsafat Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apbila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm. Kebutuhan dasar manusia menurut eric fromm Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia. Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia.

2. Keperibadian Yang sehat Menurut Fromm

Ada 4 segi tambahan dari kepribadian sehat yaitu cinta, pikiran, kebahagiaan, dan suara hati yang produktif. Fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa didunia dan terhadap diri. Menjadi produktif berarti orang menggunakan semua tenaga dan potensinya. Kata “produktif” mungkin menyesatkan karena kita cenderung memikirkan kata itu dalam pengertian manghasilkan sesuatu seperti barang-barang material, karya-karya seni atau ide-ide. Fromm mengartikan kata itu jauh lebih luas daripada ini. Mungkin berguna kalau memikirkan produktivitas itu sinonim dengan berfungsi sepenuhnya, mengaktualisasikan diri, mencintai, keterbukaan, dan mengalami. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.

3. Ciri - Ciri Kepribadian Sehat

  1. Kebutuhan akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif mencintai orang lain.
  2. Kebutuhan akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif Kebutuhan akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya dapat beradaptasi di dunia.
  3. Kebutuhan akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia.
  4. Kebutuhan akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia. Hal kebutuhan tersebut adalah sifat alamiah dari manusia menurut fromm dan ini berubah saat evolusi namun manivestasi dari kebutuhan ini adalah akan memunculkan potensi-potensi batiniah di tentukan oleh aturan-aturan sosial di mana ia hidup dan kepribadian seseorang berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang di berikan kepadanya oleh masyarakat tertentu.
Sehingga kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai .

SUMBER :
Hall, Calvin dan dkk. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).Yogyakarta: Kanisius Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat.
http://sihriel.blogspot.com/2012/04/fromm-tentang-kesehatan-mental.html

PENDAPAT FROMM

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 04 April 2015
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲