A. Arti Penting Stress
Stres adalah kondisi ketika individu berada dalam situasi yang penuh tekanan atau ketika individu merasa tidak sanggup mengatasi tuntutan yang dihadapinya (Marks, Murray, Evans, dkk, 2002). Menurut Atkinson (1993), Stres terjadi ketika individu dihadapkan dengan peristiwa yang mereka anggap membahayakan ketentraman kondisi fisik dan psikologis mereka, misalnya ketika menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan seperti tekanan dalam pekerjaan, masalah pernikahan atau keuangan. Sedangkan menurut Larsen & Buss (2005) stres adalah perasaan lelah (kewalahan) akibat peristiwa-peristiwa yang tidak mampu dikendalikan dan stres juga merupakan respon fisik dan psikologis terhadap tuntuntan dan tekanan.
Efek stres
dipengaruhi oleh gabungan dari berbagai peristiwa yang meningkatkan
stres individu tersebut dengan predisposisi individu untuk menjadi sakit.
Social-Readjustment Rating Scale(Holmes & Rahe, 1967)
- Membuat skala yang menunjukkan peringkat rata-rata dari potensi stres pada berbagai peristiwa dalam kehidupan kita.
- Faktor yang terpenting adalah total
impact(pengaruh kuat secara keseluruhan) dari peristiwa tersebut yang
menunjukkan intensitas kebutuhan individu terhadap respon yang adaptif.
Yaitu:
150-199 LCU (Life-change Units) = mild life crisis
200-299 LCU = moderate crisis
300 lebih LCU = major crisis
Semakin tinggi LCU, maka semakin besar resiko jatuh sakit
- Life events atau peristiwa-peristiwa dalam kehidupan, baik yang bersifat negatif maupun positif, seperti kriminalitas, pemerkosaan, kekerasan, kehilangan anggota keluarga, bencana alam, terorisme, dan pertengkaran.
- Frustrasion atau frustasi terjadi ketika suatu tujuan atau motif seseorang tidak terpenuhi atau terpuaskan.
- Conflict atau konflik merupakan keadaan dimana seseorang individu tidak dapat memenuhi tujuan atau motif-nya karena adanya gangguan dari orang lain.
- Pressure atau tekanan merupakan stres yang muncul karena disebabkan oleh ancaman kejadian negatif. Biasanya dialami oleh siswa mahasiswa dan karyawan, dimana mereka dituntut untuk selalu memiliki performa yang baik dalam ujian dan pekerjaan dan jika tidak memiliki
performa yang baik maka mereka dianggap gagal. - Environmental conditions atau kondisi lingkungan seperti suhu ruangan, polusi udara, kebisingan dan kelembaban dapat menyebabkan seseorang menjadi stres.
Selye (1983) menyatakan munculnya sindrom adaptasi umum (GAS) melalui beberapa tahap berikut :
- Tahap peringatan (Alarm Stage)
Tahap reaksi awal tubuh dalam menghadapi berbagai stressor. Tubuh tidak dapat bertahan pada tahapan ini dalam jangka waktu lama.
- Tahap Adaptasi atau Eustres (Adaptation Stage)
Tahap dimana tubuh mulai beradaptasi dengan adanya stres dan berusaha mengatasi serta membatasi stresor. Ketidakmampuan tubuh beradaptasi mengakibatkan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit.
- Tahap Kelelahan atau distres (Exhaution Stage)
Tahap dimana adaptasi tidak dapat dipertahankan karena stres yang berulang atau berkepanjangan sehingga berdampak pada seluruh tubuh
- Nyeri dada
- Insomnia atau tidur masalah
- Nyeri kepala Konstan
- Hipertensi
- Tukak
B. Tipe-tipe stress psikologis
Tipe stress psikologis yang dikemukakan Atkinson dkk tersebut adalah sebagai berikut :- Anxiety (kecemasan/ kegelisahan) Merupakan emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan munculnya khawatir (worry), ketegangan/ tertekan (tension) , ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi (apprehension) dan ketakutan (fear) yang mana tanda-tanda ini dialami dalam derajat yang berbeda-beda pada masing-masing individu.
- Anger and Aggression (kemarahan dan agresi) Merupakan reaksi psikologis berupa kemarahan yang mengarah pada perilaku agresi (baik berupa tindakan fisik maupun verbal) ketika individu mengalami frustrasi. Perilaku agresi bisa ditujukan langsung pada sumber stres ( direct aggression) atau dengan menyerang orang yang tak bersalah dan objek-objek yang ada disekitarnya menjadi tempat pelampiasan kemarahan (displace aggression).
- Apathy and Depression (ketidakberdayaan dan depresi) Merupakan reaksi psikologis berupa menarik diri (withdrawal), ketidakgiatan (inaction) dan merasa tidak berdaya (apathy) menghadapi peristiwa-peristiwa yang tidak terkontrol. Jika individu tidak berhasil melakukan
coping stres, apathy dapat memperdalam keadaan individu tersebut ke dalam depresi. - Cognitive Impairment (penurunan fungsi kognitif) Merupakan reaksi psikologis akibat stres yang ditandai dengan sulit untuk berkonsentrasi, sulit untuk berpikir secara logis, dan pemikiran yang mudah teralihkan atau terganggu oleh kinerja mereka dalam melakukan tugas-tugas seperti tugas-tugas yang kompleks
C. Symptom-reducing responses
Penjelasan dan Pengertian symptom – reducing responses terhadap stress
Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu.
Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi
kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme
pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk
mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
– Mekanisme Pertahanan Diri
- Indentifikasi
Indentifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.
- Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
- Overcompensation / Reaction Formation
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol. - Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
- Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
- Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
- Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
- Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
- Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata “Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi.”
- Denial
Denial adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
- Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
- Fantasi
Fantasi adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang yang ia cintai.
- Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.
- Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.
D. Pendekatan “problem-solving” terhadap stress
Strategi koping yang spontan mengatasi stress
Proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan
memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat
diambil kesimpulan yang cermat dan akurat . Misalnya , kita menghadapi
masalah yang membuat kita stres jalan satu-satunya ialah yakin kepada
tuhan dan berdoalah maka tuhan pun memberi jalan keluarnya kepada kita .
– Strategi coping yang spontan mengatasi stres ada dua yaitu :
- Strategi Terfokus Masalah yang disebut juga Problem focus coping, yaitu upaya seseorang untuk memfokuskan perhatian pada masalah atau situasi spesifik yang telah terjadi, sambil mencoba menemukan cara untuk mengubahnya atau menghindarinya. Strategi yang ditempuh untuk memecahkan masalah antara lain menentukan masalahnya, mencari pemecahan alternative, menimbang-nimbang alternative tersebut, dan memilih salah satunya dan mengimplementasikannya.
- Strategi Terfokus Emosi yang disebut juga Emotion focus coping, yaitu upaya untuk memecahkan emosi yang tidak dapat dikendalikan. Terdapat banyak cara untuk mengatasi emosi negative.
Sumber :
https://xiaolichen14.wordpress.com/2013/04/26/stress/
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/MULYANI%20bab%202.pdf
https://agnesdevia.wordpress.com/tag/reducing-stress/
0 komentar:
Posting Komentar