1. Hierarki Kebutuhan Manusia
Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan (tabel.1) menyajikan secara ringkas empat jenjang basic need atau deviciency need, dan satu jenjang metaneeds atau growth needs. Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya ; kebutuhan pada tingkat yang lebih rendahharus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul kebutuhan kasih sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan baru akan muncul kebutuhan meta.
Jenjang Needs
|
Deskripsi
|
|
Kebutuhan Berkembang
(Metaneeds)
|
Self actualization
needs
(Metaneeds)
|
Kebutuhan orang untuk menjadi yang
seharusnya sesuai dengan potensinya. Kebutuhan kreatif,
realisasi diri, perkembangan self.
|
Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai
tujuan, terus maju, menjadi lebih baik. Being-values -> 17 kebutuhan
berkaitan dengan
pengetahuan dan pemahaman, pemakaian
kemampuan kognitif secara positif mencari kebahagiaan dan pemenuhan kepuasan
alih-alih
menghindari rasa sakit. Masingmasing
kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti lainnya.
|
||
Kebutuhan Karena
Kekurangan
(Basic Needs)
|
Esteem needs
|
1. Kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian.
2. Kebutuhan prestise, penghargaan dari
orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi penting, kehormatan dan
apresiasi.
|
Love needs/
Belonging-ness
|
Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat,
pasangan, anak. Kebutuhan menjadi bagian kelompok, masyarakat. (Menurut
Maslow,kegagalan kebutuhan cinta & memiliki ini menjadi sumber hampir
semua bentuk psikopatologi).
|
|
Safety needs
|
Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi,
struktur, hukum, keteraturan, batas, bebas dari takut dan cemas.
|
|
Psychological needs
|
Kebutuhan homeostatik : makan, minum, gula,
garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.
|
Pemisahan kebutuhan tidak berarti masing-masing bekerja secara eksklusif, tetapi kebutuhan bekerja tumpang tindih sehingga orang dalam satu ketika dimotivasi oleh dua kebutuhan atau lebih. Tidak ada dua orang yang basic need-nya terpuaskan 100%. Maslow memperkirakan rata-rata orang terpuaskan (tabel 2) :
NO
|
Kebutuhan terpuaskan
|
Prosentase terpuaskan sampai
|
1
|
Fisiologis
|
85%
|
2
|
Keamanan
|
70%
|
3
|
Dicintai dan
mencitai
|
50%
|
4
|
Self esteem
|
40%
|
5
|
Aktualisasi Diri
|
10%
|
2. Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Beberapa pendapat Maslow mengenai individu yang sehat:Manusia yang sehat secara psikiatris:
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
3. Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency needs”
Metaneeds atau "metakebutuhan" merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan atau ke arah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Disini terdapat B-values yakni tujuan-tujuan dalam dirinya sendiri, bukan alat untuk mencapai tujuan-tujuan lain.Deficiency needs merupakan keadaan-keadaan untuk membereskan suatu kekurangan dalam organisme. Misal, apabila pada suatu waktu kita tidak makan, maka kita akan merasa ada kekurangan di dalam tubuh kita. Kekurangan tersebut bisa menimbulkan perasaan sakit dan tidak enak. Kita memiliki suatu kebutuhan khusus (lapar) akan objek tujuan khusus (makanan).
4. Ciri-ciri "Actualized People"
- Mengamati Realitas Secara Efisien
Individu yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di sekitarnya secara objektif. - Menerima diri mereka sendiri, orang-orang lain, secara kodrati seperti apa adanya
Individu yang mengaktualisasikan-diri menerima diri mereka, kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan. - Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran
Bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. - Fokus Pada Masalah-masalah di Luar Diri Mereka
Mereka senang melakukan pekerjaan mereka dan mengabdikan kebanyakan energi mereka kepada tugas tersebut. - Memiliki Kebutuhan akan Privasi dan Independensi
Memiliki suatu kebutuhan yang untuk pemisahan dan kesunyian. - Berfungsi secara Otonom
Prefernsi dan kemampuan untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik. - Apresiasi yang Senantiasa Segar, Bukan Penuh Prasangka
Senatiasa menghargai pengalaman-pengalaman tertentu bagaimananapun seringnya pengalaman itu terulang, disertai perasaan kenikmatan yang segar, terpesona, dan kagum. - Memiliki Pengalaman Mistik
Diri dilampaui dan orang sehat itu digenggam oleh suatu perasaan kekuatan, kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam bahwa tidak ada sesuatu yang tidak dapat diselesaikan. - Memiliki Minat Sosial
Memiliki perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadap semua manusia dan juga keinginan untuk membantu sesama. - Hubungan Antarpribadi
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang-orang lain dan mampu memiliki cinta yang lebih besar serta persahabatan yang lebih dalam. - Watak yang Demokratis
Membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatikan kelas sosial, tingkat pendidikan, goglongan politik atau agama, ras dan warna kulit. - Tidak Mencampurkan antara Sarana dan Tujuan
Membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya. - Perasaan Humor yang Tidak Menimbulkan Permusuhan
Humor yang bersifat filosofis; humor yang menertawakan manusia pada umumnya, bukan kepada seorang individu yang khusus. - Resistensi terhadap Inkulturasi
Dapat berdiri sendiri dan otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh-pengaruh sosial. Mereka mempertahankan batin, tidak terpengaruh oleh kebudayaan mereka, dibimbing oleh diri mereka sendiri.
Sumber :
wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2640 /Materi+07+-+TeoriAbrahamMaslow.pdf
http://rizkinurbaiti.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-sehat-menurut-maslow.html
Hall, C.S., Lindzey, G. (1993). Psikologi kepribadian 2; teori-teori holistik (organismik-fenomenologis). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Schultz, D. (1991). Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta: Penrbit Kanisius.
0 komentar:
Posting Komentar